Sekebun
cints telah berbunga
Secabang
kasih telah terasa
Sesejuk
embun pagi yang menetes dan mengalir
Membasahi
rerumputan
Seindah
pelangi yang melukis langit kala bumi
Sejuk
dengan air hujan
Begitulah
umpama kata-katamu padaku
Dulu
kau sangat memikatku
Dengan
kata-kata indah yang selalu
Kau
ucapkan padak
Dan
dengan janji yang manis kau luapkan padaku
Namun
mengapa saat aku berbuai
Dengan
semua yang kau berikan
Engakau
merampas dariku dalam sekejap mata
Kau
membuatku terbakar oleh api cinta
Dan kau
menghancurkan bangunan
Cinta
yang aku bangun dengan susah payah
Demi
tuhan
Sungguh
diri ini dahulu sangatlah berharga
Sungguh
air mata ini sangatlah mahal untuk aku teteskan pada seorang wanita
Tapi
kenapa di saat ini air mataku tak henti-hentinya
Menetes
saat ku ingat kecurangan dirimu
Kenapa
air mata ini angatlah murah padamu
Kau
memberikan cinta yang palsu padaku
Yang
aku anggap adalah cinta yang keluar dari lubuk hatimu
Tapi
ternyata cinta ini hana kau jadikan saranan untuk mendapatkan dia
Bodohnya
diriku menggenggam erat cinta itu
Dalam
hatiku
Apakah
pernah aku menyakitimu?
Kasih
Jangan
aku berniat untuk menyakiti hatimu
Sehelai
rambutpun tak pernah aku lukai
Kini
disaat kau sudah bersamanya
Aku
hanya bisa memandangi kecurangan
Warna
bunga impianku
MENYESALPUN
TIADA GUNA LAGI
Aku tak
mungkin memilikimu
Karena
aku hanya di anggap menyusahkan
Untuk
meaih impianmu
Siapalah
diriku...???
Aku
sadar diri ini anak orang tak punya
Yang
mengharapkan cinta dari anak seorang raja
Kau
bagaikan merpati yang bisa terbang sesuka hatimu
Sedangkan
aku,,,???
Tapi
biarlah
Biarlah
penyesalan ini yang selalu aku kenang
Tanpa
kau curangipun aku akan melepaskanmu
Karena
memang itu pilihanmu
Biarlah
ini menjadisuatu pelajaran
Bagi
insan yang tak punya ini
Agar
tak mengharapkan lagi dicintai oleh
Seorang
putri sepertimu
Meski
dalam lubuk hati yang terdalam
Mengadu
pada tuhan
Aku
juga ingin tuhan
Aku
juga berhak mendapatkan
Yang
seperti dia
Yang
tanpa melihat kekuragan
Dan
kelebihan